Belakangan ini rasanya ada masalah dengan setir motor ADV 150 saya. Saat membelok motor terasa seperti akan oleng jatuh.
Masalah yang paling terasa adalah setir tidak stabil. Saat riding setir terasa sedikit lebih berat.
Apalagi saat gas dilepas di kecepatan 60-50 Km/jam setir goyang seperti bergeleng-geleng. Motoran terasa kurang nyaman.
Motor saya memang sepertinya sudah lelah. Jarak tempuhnya sudah mencapai 100 ribu kilometer. Melintasi jalanan yang mayoritas tidak rata antar kota antar propinsi.
Motoran Sendirian: Menaklukkan Rute ke Solo, Yogyakarta, dan Dieng
Dari hasil penelusuran di Internet saya mencoba mengganti beberapa part. Part pertama yang saya ganti adalah komstir.
Selama ini saya menggunakan komstir standar dengan bola-bola logam. Namun, kali ini saya mencoba komstir racing dengan model “bambu”.
Hasilnya, setir terasa lebih ringan dan enteng saat membelok. Komstir lama mungkin sudah lelah menerjang jalanan yang rusak.
Sayangnya, masalah setir yang “geleng-geleng” belum teratasi. Kemudian, saya mencoba servis shockbreaker depan.
Shockbreaker saya pasti sudah lelah. Jalanan harian yang saya lintasi sangat tidak rata sehingga shockbreaker bekerja lebih keras.
Shockbreaker berfungsi meredam getaran saat jalanan bergelombang tidak rata. Oli shock dan pernya perlu dicek setidaknya sekali dalam setahun.
Oli shock yang kurang bisa mempengaruhi setir kemudi menjadi kurang nyaman. Selain dipakaiharian, motor saya ini juga sudah beberapa kali touring jarak jauh tapi shockbreaker depannya belum diservis.
Serunya Motoran Ke Pantai Batu Karas Di Pangandaran
Akhirnya, oli shockbreaker saya diganti. Rasa oleng saat membelok sudah hilang. Badan lebih nyaman saat melewati jalanan rusak atau polisi tidur.
Apakah setir yang tidak stabil sudah hilang? Ternyata setir saya masih bergoyang.
Saya pun mencoba browsing Youtube dan banyak motor yang juga mengalami setir goyang. Sebagian besar solusi sudah saya terapkan: ganti komstir dan servis shockbreaker.
Kemudian, ada satu video yang mencoba memberikan satu solusi terakhir: ganti ban!
Hmmm… Ban memang sering kali luput dari pengamatan.
Setelah menonton video itu saya mengecek ban depan saya. Secara visual ban saya masih terlihat prima.
Dari segi umur ban ini diproduksi di minggu ke 33 tahun 2023, relatif masih oke saat tulisan ini dibuat.
Secara visual, tampilannya juga masih terlihat tebal. Kembangnya masih cukup dalam, tidak gundul. Terlihat retak kecil halus, tapi tidak menyeluruh.
Namun, kode segitiga thread wear index (TWI) pada ban ini sepertinya sudah menandakan bahwa ban harus diganti.
Saya rasa wajar ban depan motor ini saya ganti. Sejak berpindah kepemilikan pada januari 2024 ban ini belum diganti.
Ban depannya pun saya ganti. Ukuran standar ban depan ADV150 adalah 110/80-14, tapi saya pakai ukuran upsize 120/80-14.
Akhirnya, masalah setir yang tidak stabil dan bergoyang terselesaikan setelah mengganti ban depan. Setelah ban diganti, saya pun tes ride dan melepas gas di kecepatan 50-60 Km/jam.
Ajaib! Saya merasa setir lebih stabil. Tidak bergoyang, bergetar, apalagi geleng-geleng. Kendali motor pun terasa lebih prima.
Ternyata ban tidak kalah penting dari shockbreaker untuk urusan meredam getaran. Dalam momen ini saya belajar bahwa ban yang terlihat tebal sekali pun tidak menjamin bahwa performa ban masih bagus.
Dari pengalaman ini juga saya menyimpulkan bahwa setir yang kurang nyaman belum tentu soal komstir saja. Kita juga harus memastikan kaki-kaki motor juga dalam kondisi prima, seperti shockbreaker dan ban.
Menjaga motor agar tetap prima akan meningkatkan keselamatan pengendaranya.

