Saatnya Kamu Berdialog Dengan Diri Sendiri

Seberapa sering kamu bicara dengan dirimu sendiri?

Yap, pertanyaan di atas yang saya tanyakan kepada mahasiswaku saat belajar interpersonal communication seminggu yang lalu. Mahasiswaku serentak menjawab “seringgg…” Saya pun meledek, “Sudah gila ya kalian?” dan kami pun tertawa sumringah.

Nyatanya, berbicara dengan diri sendiri memilki peran dalam membentuk kesehatan mental. Percakapan internal yang kita lakukan dengan diri sendiri ini adalah aspek penting dari kehidupan manusia yang seringkali terlupakan. Ini adalah cara kita berbicara, merenung, dan berinteraksi dengan diri kita sendiri tanpa melibatkan orang lain.

Berbicara dengan diri sendiri atau self-talk secara ilmiah termasuk dalam konteks komunikasi intrapersonal, artinya komunikasi yang dilakukan secara internal diri manusia.

Self-talk mungkin akan dirasa aneh bagi banyak orang, tapi nyatanya sering kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan saat kita bertemu dengan manusia lain kita akan lebih dulu berdialog dengan diri sendiri: bagaimana saya akan menyapanya? Siapa namanya?

Setiap orang punya suara batin seperti sebuah narasi film di dalam kepala mereka. Suara ini terus memberikan kita nasehat, menuntun apa yang harus kita omongin saat ngobrol, dan kadang-kadang itu membuat kita menjadi lebih semangat. Karena itu, sangat penting bagi kita untuk ngobrol dengan diri sendiri dengan kata-kata yang positif.

Ingat, kita tidak bisa membuat hidup kita menjadi positif bila pikiran kita penuh dengan hal yang negatif. Karena kita semua memiliki narasi hidup kita sendiri, maka membangun narasi yang positif sangat penting untuk membantu kita membuat keputusan hidup yang tepat.

Self-talk sendiri adalah hasil dari pemikiran sadar dan bawah sadar yang ada di otak kita. Tidak hanya itu, self-talk juga dapat berkembang sesuai dengan pengalaman hidup serta keyakinan yang kita punya. Semua itu mempengaruhi cara kita berdialog dengan diri sendiri.

Self-talk tidak hanya dapat terasa menyenangkan dan positif. Namun, terkadang juga dapat menimbulkan perasaan negatif kepada diri kita sendiri. Self-talk yang bermanfaat tentu saja self-talk yang positif. Sayangnya, kita lebih cenderung berbicara dengan diri sendiri secara negatif. Misalnya, saat berpikir “saya bukanlah orang yang baik” atau “saya selalu gagal”.

Cara melakukan self-talk yang positif

Ilustrasi self-talk dalam bentuk meditasi (Foto: Maik Kleinert/Pexels.com)

Melakukan self-talk yang efektif dapat membantu meningkatkan kecerdasan emosional dan kepercayaan diri yang juga dapat meningkatkan kinerja kamu. Berikut beberapa langkah untuk melakukan self-talk yang positif:

  1. Bangun kesadaran diri (Self-Awareness): Pertama-tama, kamu perlu menyadari apa yang kamu katakan kepada diri sendiri. Awasi pikiran dan percakapan internal yang timbul di dalam dirimu. Apakah kamu sering merasa terlalu kritis terhadap diri sendiri atau pesimis? Sadari pola-pola pikiran tersebut.
  2. Berpikir positif: Cobalah untuk menggantikan pemikiran negatif dengan yang positif. Misalnya, jika kamu berpikir, “Saya tidak bisa melakukannya,” cobalah menggantinya dengan “Saya akan mencoba yang terbaik dan belajar dari pengalaman ini.” Pilih kata-kata yang memberikan dukungan dan dorongan kepada diri sendiri.
  3. Lakukan self-talk yang lebih spesifik: Alihkan self-talk dari pernyataan umum menjadi sesuatu yang lebih spesifik. Misalnya, bukan hanya mengatakan “Saya harus lebih baik dalam pekerjaan ini,” tetapi “Saya akan belajar lebih banyak tentang keterampilan ini dan berusaha untuk meningkatkan kinerja saya.”
  4. Gunakan bahasa tubuh positif: Self-talk bukan hanya kata-kata, tetapi juga ekspresi wajah dan bahasa tubuh Anda. Cobalah untuk menjaga postur tubuh yang positif, seperti berdiri tegak dan tersenyum saat kamu berbicara kepada diri sendiri. Ini dapat memengaruhi perasaanmu.
  5. Gunakan kalimat afirmasi: Afirmasi adalah pernyataan positif yang kamu ulang-ulang kepada diri sendiri. Contohnya adalah “Saya berharga” atau “Saya memiliki kemampuan untuk sukses.” Ulangi afirmasi ini secara teratur, terutama saat kamu merasa perlu dorongan ekstra.
  6. Jadi penyemangat bagi diri sendiri: Bicaralah kepada dirimu seperti kamu ngobrol dengan teman yang memberikan dukungan. Kamu mungkin akan memberi dukungan kepada teman jika mereka sedang menghadapi kesulitan, jadi lakukan hal yang sama pada dirimu sendiri.
  7. Regulasi Emosi: Jika kamu merasa stres, marah, atau sedih, bicaralah pada diri sendiri dengan lembut dan pengertian. Dengan mengakui perasaanmu dan mencari cara untuk mengelolanya, kamu dapat mengatasi emosi dengan lebih baik.
  8. Latihan dan konsistensi: Seperti keterampilan lainnya, self-talk positif membutuhkan latihan. Jadi, jangan frustrasi jika kamu tidak langsung terbiasa. Teruslah berlatih dan jadikan self-talk positif sebagai kebiasaan.
  9. Terbuka terhadap dukungan luar: Terkadang, berbicara dengan seorang teman, anggota keluarga, atau seorang psikolog profesional dapat membantu dalam mengatasi self-talk negatif yang sulit kamu atasi sendiri.
  10. Ingatkan diri sendiri: Pasang pesan positif di tempat-tempat yang sering kamu lihat, seperti cermin kamar mandi atau wallpaper handphone-mu, untuk terus mengingatkan dirimu untuk berbicara dengan cara yang positif.

Self-talk yang positif dapat memiliki dampak besar pada kehidupan sehari-hari. Bila kamu kesulitan membangun self-talk yang positif, kamu mungkin membutuhkan bantuan profesional. Segera hubungi psikolog atau konselor kejiwaan terdekat.


Baca lebih lanjut:

What do you think?

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.