CEO Tesla Elon Musk mencuri perhatian dalam acara B20 Summit 2022 secara virtual di Nusa Dua, Bali. Selain karena tampil dalam suasana gelap karena listrik di rumahnya padam, ia juga tampil mengenakan pakaian batik motif bomba khas Sulawesi Tengah.
Dalam kesempatan tersebut, pebisnis terkaya dunia itu berbincang-bincang dari rumahnya dengan CEO Bakrie & Brothers Anindya Bakrie secara hybrid. Keduanya tampak menggunakan pakaian bermotif bomba. Pakaian tersebut disiapkan dan dikirim secara khusus untuk dikenakan Elon pada gelaran B20 ini.
Batik bomba terinspirasi dari kekayaan kain tradisional tenun donggala di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Secara umum, masyarakat menyebut batik sebagai sebuah lembaran kain atau karya tekstil dengan motif tradisional yang indah. Karena itu, kain bomba ini juga dapat disebut sebagai batik bomba.
Bomba adalah motif kain khas masyarakat Sulawesi Tengah yang dibuat dengan cara ditenun secara manual tanpa mesin. Kain bermotif ini biasa digunakan dalam acara-acara adat dan keagamaan serta upacara tradisi. Tidak jarang juga kain ini menjadi cinderamata khas di propinsi tersebut.
Sejak tahun 2008, batik motif bomba mulai dikembangkan menjadi industri kerajinan lokal dan diperkenalkan sebagai salah satu ikon Kota Palu.

Motif batik dibentuk tidak hanya untuk menciptakan keindahan, tetapi juga untuk merepresentasikan makna. Motif bomba memiliki makna solidaritas. Motif ini memiliki arti kebersamaan dan keterbukaan. Semangat kebersamaan dan keterbukaan diharapkan dapat membuat seluruh masyarakat bersatu. Selain itu juga masyarakat diharapkan dapat menjaga kepercayaan sehingga semakin mempererat persaudaraan sesama anak bangsa.
Cinderamata batik motif bomba yang diberikan kepada Elon Musk bukanlah sembarang cinderamata. Di baliknya tersirat sebuah harapan agar Elon Musk mau berinvestasi di Indonesia, khususnya di wilayah Sulawesi Tengah.
Anindya menjelaskan bahwa batik yang dipakai Elon Musk berasal dari daerah kecil di Sulawesi Tengah.
“Ini adalah tempat di mana banyak nikel yang Anda miliki sekarang, sehingga Anda mungkin ingin berkunjung ke sana,” kata Anindya via Tempo.co.
Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah memiliki luas 3.037 kilometer persegi. Wilayah ini merupakan penghasil nikel terbesar di Indonesia. Nikel menjadi salah satu bahan baku yang vital dalam produksi baterai mobil listrik yang diproduksi Tesla, perusahaan yang dipimpin Elon Musk. Dia juga menjelaskan bahwa nikel yang tersedia di Morowali, Sulawesi Tengah, adalah bahan utama dalam baterai lithium terutama untuk kendaraan listrik jarak jauh.
Dengan potensi tersebut, Indonesia menaruh harapan yang sangat besar kepada Elon Musk agar dirinya mau berinvestasi nikel di Indonesia. Sementara itu, sebagai putra yang lahir dan dibesarkan di Palu, Sulawesi Tengah, saya bangga batik bomba mendunia.
Terima kasih, Elon Musk!

